Dorong Realisasi Pembangunan Budaya Lewat Program Prioritas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam mempertahankan fokus pada sejumlah program prioritas di sektor kebudayaan, meskipun terdapat kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh Presiden.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, telah mengungkapkan sejumlah program strategis yang menjadi prioritas di Kementerian Kebudayaan. Program tersebut mencakup revitalisasi kawasan budaya, perlindungan terhadap cagar budaya dan museum, serta upaya repatriasi artefak budaya Indonesia dari luar negeri. Selain itu, program lainnya meliputi pelestarian bahasa daerah serta penguatan industri budaya, seperti perfilman dan musik, yang berperan sebagai instrumen diplomasi internasional.
Lestari menilai bahwa langkah-langkah tersebut merupakan strategi yang tepat dalam upaya mencapai target pembangunan di bidang kebudayaan nasional. Menurutnya, di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah terhadap berbagai kementerian dan lembaga, penting bagi sektor kebudayaan untuk tetap fokus pada program-program prioritas agar pembangunan di bidang ini tetap berjalan optimal.
Dorong Realisasi Pembangunan Budaya
“Dalam kondisi di mana pemerintah melakukan efisiensi anggaran, memastikan bahwa program-program strategis tetap menjadi prioritas adalah langkah yang tepat. Dengan demikian, pembangunan kebudayaan dapat terus berjalan secara berkesinambungan,” ujar Lestari dalam pernyataannya pada Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, Lestari menekankan bahwa berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sektor kebudayaan nasional harus disikapi dengan solusi inovatif dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri kreatif, serta masyarakat luas sangat diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut.
Ia juga menyoroti bahwa adanya kesamaan visi di antara pemangku kepentingan dalam pembangunan kebudayaan nasional menjadi faktor krusial dalam merealisasikan berbagai target yang telah ditetapkan. Ia menegaskan bahwa kebudayaan merupakan pilar utama dalam memperkuat jati diri bangsa, sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan daya saing global Indonesia di berbagai sektor.
“Keselarasan visi dan sinergi antara berbagai pihak sangat diperlukan agar program pembangunan kebudayaan dapat berjalan secara efektif. Dengan adanya kesadaran bersama tentang pentingnya kebudayaan, kita dapat membangun identitas nasional yang kuat sekaligus meningkatkan daya saing bangsa dalam percaturan dunia internasional,” jelasnya.
Sebagai salah satu anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam upaya menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan nasional. Ia menekankan bahwa budaya yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan berkontribusi dalam membangun karakter bangsa, memperkuat identitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan kebudayaan nasional. Dengan keterlibatan aktif dari berbagai elemen masyarakat, kita dapat memastikan bahwa kebudayaan Indonesia tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Selain itu, Lestari juga menyoroti pentingnya peran industri budaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Ia menekankan bahwa sektor industri kreatif yang berbasis budaya, seperti perfilman, musik, seni pertunjukan, dan kerajinan tangan, memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga : Lestarikan Warisan Budaya Nusantara Siswa SD Belajar Karawitan
“Kita perlu memperkuat industri budaya sebagai salah satu sektor yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan dukungan yang memadai, industri budaya dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Lestari juga menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah tidak boleh menghambat perkembangan kebudayaan nasional. Ia menilai bahwa meskipun terdapat keterbatasan anggaran, hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang dalam mewujudkan program-program strategis yang telah direncanakan di sektor kebudayaan.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa efisiensi anggaran yang diterapkan tidak berdampak pada terhambatnya pembangunan kebudayaan nasional. Dengan strategi yang tepat dan pengelolaan anggaran yang efektif, kita tetap dapat menjalankan berbagai program yang bertujuan untuk memperkuat kebudayaan nasional,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Lestari kembali mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa. Ia menekankan bahwa kebudayaan bukan hanya sekadar warisan dari generasi terdahulu, tetapi juga merupakan aset penting yang harus dijaga dan dikembangkan agar dapat memberikan manfaat bagi masa depan bangsa Indonesia.
“Kebudayaan adalah aset yang sangat berharga bagi bangsa ini. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkannya agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global,” pungkasnya.