Lestarikan Warisan Budaya Nusantara Siswa SD Belajar Karawitan Tabuhan gamelan terdengar memanjakan telinga pengendara sekitar Jalan Raya Bakalan,
Desa Semanding, Kecamatan Kota kemarin (1/2). Tak disangka itu berasal dari lantai dua gedung selatan balai desa setempat.
Terlihat unik dan berbeda, alunan musik tradisional Jawa itu dimainkan anak-anak Lebih menarik karena mengenakan pakaian adat Jawa Duduk di lantai dan
fokus alat musiknya. Tabuhan, pukulan, hingga tepukan tangan meritme alunan menghiasi ruangan.
Lestarikan Warisan Budaya Nusantara
Dengan wajah serius siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semanding mulai memainkan musik warisan budaya nusantara itu.
Kepala SDN Semanding Sulistyowati mengungkapkan, karawitan menjadi salah satu ekstrakurikuler Dilaksanakan setiap Sabtu ‘’Ini menjadi program unggulan kami
Tepatnya saat saya menjabat sebagai kepala sekolah di sini (Desa Semanding),’’ ucapnya saat ditemui di balai desa setempat.
Sulis menuturkan, ekstrakurikuler karawitan tidak muncul seketika. Ada tujuan besar penuh makna di baliknya. Yakni menjaga adat, tradisi, dan budaya Jawa. Sekaligus
menanamkan karakter dan perilaku tata krama kebudayaan Jawa.
Karena, menjaga budaya sudah menjadi kewajiban. Terlebih dengan kencangnya arus modernisasi dan globalisasi yang membawa banyak anak muda condong budaya asing.
‘’Kami ingin menanamkan karakter kebudayaan Jawa. Apalagi sekarang modernisasi dan globalisasi. Jangan sampai budaya kita tergerus. Kita punya budaya adi luhur,’’ tuturnya.
Dengan semangat melestarikan budaya Jawa, perempuan 53 tahun itu mengaku, tidak hanya fokus pada karawitan. Tapi, juga mengajarkan anak-anak didiknya tari tradisional.
Dan untuk meningkatkan bakat dan minat lainnya juga memberi wadah ekstrakurikuler lain seperti drumband dan pramuka.
Bahkan, dari keaktifan menghidupkan kegiatan ekstra di luar pembelajaran itu, SDN Semanding berhasil meraih juara harapan 1 tingkat kecamatan. Meski demikian,
itu merupakan piala pertama sejak 2007.
‘’Dan kami membuat program setiap Sabtu baik guru dan anak-anak diwajibkan menggunakan Bahasa Jawa,’’ pungkasnya.
Antusiasme siswa pun tinggi. Mereka merasa senang bisa memainkan gamelan bersama teman-teman dan tampil di berbagai acara sekolah.
Dengan adanya pelatihan rutin ini, diharapkan generasi muda dapat terus menjaga dan melestarikan seni karawitan sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.