Wamendagri Apresiasi APEKSI Fasilitasi Bappeda Bahas Strategis Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang telah berperan aktif dalam memfasilitasi para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk membahas isu-isu strategis menjelang orientasi kepemimpinan atau retret kepala daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Bima kepada awak media seusai menghadiri Pertemuan Forum BAKTI APEKSI yang berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa.
Menurutnya, forum ini merupakan sarana strategis dalam menampung berbagai aspirasi dari daerah, terutama dari para Kepala Bappeda. Melalui pertemuan ini, pemerintah pusat dapat memahami berbagai perspektif daerah terkait dengan alokasi anggaran yang nantinya akan dibahas secara lebih mendalam dalam orientasi kepala daerah.
Wamendagri Apresiasi APEKSI Fasilitasi
“Retret ini dirancang bukan untuk komunikasi satu arah, bukan dari pusat ke daerah saja atau pendekatan top-down. Namun, kami ingin ada dialog yang lebih terbuka yang melibatkan perspektif daerah. Oleh karena itu, saat ini kita mendengar terlebih dahulu berbagai aspirasi dari daerah, mengumpulkan masukan, dan memahami pokok-pokok isu yang ada,” ujar Bima.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa berbagai isu yang dibahas dalam forum ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan materi untuk orientasi kepala daerah. Salah satu topik utama yang menjadi perhatian adalah mandatory spending atau pengeluaran anggaran pemerintah yang telah diatur berdasarkan Undang-Undang (UU).
Peran Strategis Bappeda dalam Efisiensi Anggaran
Bima menekankan bahwa pelibatan Bappeda dalam diskusi ini sangat penting, mengingat mereka memiliki pemahaman teknis yang mendalam serta memahami aspek regulasi dan efisiensi anggaran yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan daerah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua APEKSI, Wali Kota Surabaya, yang telah memfasilitasi forum ini dan mengumpulkan para Kepala Bappeda. Mereka adalah pihak yang paling memahami aspek teknis serta regulasi yang berlaku,” tambahnya.
Selain itu, Bima menegaskan bahwa orientasi kepala daerah nantinya akan dirancang dengan pendekatan yang lebih interaktif. Dengan adanya ruang-ruang diskusi yang lebih mendalam, kepala daerah diharapkan dapat lebih memahami strategi pembangunan yang sejalan dengan program pemerintah pusat.
Penyelarasan Program Pusat dan Daerah
Pemerintah juga menekankan bahwa tujuan utama dari orientasi kepala daerah adalah untuk menciptakan keselarasan antara program pembangunan nasional dan kebijakan daerah. Oleh karena itu, ruang dialog akan semakin diperluas dalam retret ini, agar kepala daerah dapat memahami program prioritas yang telah ditetapkan.
“Ruang diskusi ini menjadi bagian penting dalam orientasi. Tidak hanya di forum ini, tetapi nantinya dalam retret kepala daerah juga akan ada sesi diskusi yang lebih intensif. Selain APEKSI, akan ada keterlibatan dari APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) serta berbagai asosiasi lainnya. Fokus utama kami adalah memperkuat dialog agar semua pihak memiliki pemahaman yang selaras,” tutup Bima.