Vampire Dapat Sebabkan Kematian Mengancam Kesehatan Tubuh Di balik kisah-kisah seram dalam novel klasik dan film horor, vampir bukan hanya sekadar fiksi.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa makhluk ini sebenarnya bisa ditemukan dalam bentuk yang lebih mikroskopis, yaitu bakteri yang menyusup ke dalam tubuh manusia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa bakteri penyebab infeksi berbahaya dalam aliran darah manusia tertarik pada cairan tubuh yang dikenal sebagai serum.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan asam amino L-serin dalam darah manusia, yang menjadi sumber makanan bagi bakteri tersebut.
Vampire Dapat Sebabkan Kematian
Para ilmuwan yang meneliti fenomena ini menamainya “vampirisme bakterial,” sebuah istilah yang menggambarkan bagaimana bakteri “meminum” cairan tubuh manusia untuk
bertahan hidup dan berkembang biak.
Berikut adalah penjelasan mengenai bakteri vampir yang dikutip dari livescience.com pada Kamis (30/1/2025).
Penelitian ilmiah kini difokuskan pada tiga ragam bakteri yang lazimnya ada di dalam usus manusia, seperti Salmonella enterica, Escherichia coli, serta Citrobacter koseri.
Para peneliti menemukan bahwa ketiga ragam bakteri tersebut menunjukkan perilaku serupa dengan vampir saat terpapar oleh sampel serum manusia.
Ternyata, bakteri ini memperlihatkan ketertarikan terhadap L-serin.
Meskipun begitu, penemuan baru ini memperlihatkan bagaimana reaksi spesifik ini dapat membantu bakteri penyebab penyakit menyerang peredaran darah.
Keluarga Enterobacteriaceae sering dikaitkan dengan infeksi pada peredaran darah yang dapat menyebabkan sepsis atau toksin dalam darah.
Umumnya, darah bersih dari bakteri dan kuman lainnya sehingga jika bakteri berhasil memasuki aliran darah dapat menjadi permasalahan serius.
Sebagian besar bakteri dari keluarga Enterobacteriaceae ini hidup di dalam usus dan dapat merusak sistem kekebalan tubuh usus, seperti penyakit radang usus (IBD)
yang meningkatkan risiko terhadap infeksi dalam aliran darah.
Hingga kini, para pakar masih belum sepenuhnya memahami alasan di balik ketertarikan bakteri ini pada darah manusia.
Oleh karena itu, memahami motif mereka yang serupa dengan Drakula bisa membantu membuka jalan menuju pengembangan terapi baru untuk infeksi aliran darah yang
berpotensi fatal, kata peneliti dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal eLife.
“Dengan memahami bagaimana bakteri ini mendeteksi keberadaan darah, kita memiliki peluang untuk mengembangkan terapi baru yang dapat menghambat kemampuan mereka,
” kata Siena Glenn, penulis utama studi ini dan seorang mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.