Startup China Bikin Model AI yang Ungguli OpenAI GPT-4

Startup China Bikin Model AI yang Ungguli OpenAI GPT-4

Startup China Bikin Model AI yang Ungguli OpenAI GPT-4

Dunia kecerdasan buatan (AI) kembali diguncang oleh kabar mengejutkan dari Asia. Sebuah startup teknologi asal

China mengklaim telah mengembangkan model AI yang lebih canggih dari GPT-4, model bahasa besar (large language model)

buatan OpenAI yang selama ini menjadi tolok ukur tertinggi dalam industri AI generatif global. Klaim ini menandai era baru dalam persaingan teknologi antara China dan Amerika Serikat, khususnya di sektor AI yang semakin strategis dan krusial.

Startup China Bikin Model AI yang Ungguli OpenAI GPT-4

Model AI yang dimaksud dikembangkan oleh sebuah startup bernama Zhipu AI, salah satu dari sekian banyak perusahaan teknologi yang tengah berkembang pesat di ekosistem AI China.

Dalam sebuah presentasi publik dan publikasi riset yang dirilis awal Juli 2025, Zhipu AI menyatakan bahwa model mereka — yang diberi nama GLM-5X — mampu melampaui performa GPT-4 dalam berbagai benchmark pemrosesan bahasa alami (NLP).

Dalam tes seperti MMLU (Massive Multitask Language Understanding), GSM8K (matematika dasar), dan SuperCLUE (benchmark AI khusus China), GLM-5X mencatat skor yang lebih tinggi dari GPT-4. Bahkan, dalam tugas-tugas seperti reasoning, summarization, dan code generation, model ini disebut mampu memberikan jawaban yang lebih akurat dan relevan.

Teknologi di Balik GLM-5X

Menurut Zhipu AI, GLM-5X dikembangkan menggunakan arsitektur transformer multi-modal yang ditingkatkan, serta dilatih dengan dataset bilingual (Mandarin dan Inggris) dalam skala besar. Kapasitas model ini mencapai lebih dari 1 triliun parameter — menjadikannya salah satu model terbesar dan terkuat saat ini secara global.

Model ini juga diklaim memiliki kemampuan “real-time retrieval augmentation”, yang memungkinkan AI untuk mengakses dan memproses informasi eksternal secara cepat — mirip dengan teknik yang digunakan dalam GPT-4 dengan plugin atau fitur browsing.

Fokus China dalam Kemandirian Teknologi

Langkah Zhipu AI ini sejalan dengan ambisi besar pemerintah China untuk mencapai kemandirian teknologi, terutama dalam sektor AI. Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah mendorong investasi besar-besaran di bidang ini, termasuk membangun pusat superkomputer, merekrut talenta global, dan menciptakan ekosistem inovasi lokal yang kompetitif.

Kebijakan larangan ekspor chip AI dari AS ke China juga mempercepat upaya lokal untuk membangun teknologi sendiri. GLM-5X menjadi simbol keberhasilan pendekatan itu, setidaknya dari sisi performa teknis.

Reaksi OpenAI dan Komunitas Internasional

Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari OpenAI terkait klaim ini. Namun, komunitas AI internasional menanggapi berita ini dengan campuran rasa kagum dan skeptisisme. Banyak peneliti ingin melihat hasil benchmark independen dan pengujian terbuka sebelum menerima klaim Zhipu AI secara penuh.

Beberapa pihak juga mempertanyakan transparansi data dan keamanan penggunaan model AI dari negara dengan kebijakan sensor informasi yang ketat. Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ini menjadi sinyal bahwa dominasi Barat dalam pengembangan AI mulai mendapat tantangan serius dari Timur.

Dampak pada Persaingan Global AI

Jika klaim ini terbukti benar secara independen, maka GLM-5X akan menjadi titik balik dalam peta persaingan global teknologi AI. Amerika Serikat selama ini mendominasi melalui perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic. Namun dengan hadirnya model dari China yang kompetitif, peta dominasi itu mulai bergeser ke arah yang lebih multipolar.

Hal ini juga akan mendorong negara-negara lain — termasuk di Asia Tenggara seperti Indonesia — untuk mulai mempercepat pengembangan dan pemanfaatan AI dalam skala nasional.

Tantangan Etika dan Regulasi

Seiring meningkatnya kekuatan model AI seperti GLM-5X, muncul pula kekhawatiran mengenai etika, penyalahgunaan, dan regulasi. Siapa yang bertanggung jawab jika AI digunakan untuk manipulasi informasi, pelanggaran privasi, atau propaganda politik? Pertanyaan ini semakin relevan ketika negara-negara mulai berlomba-lomba menciptakan model AI superkuat tanpa kerangka regulasi global yang mapan.

Penutup: Babak Baru Perang AI Dunia

Perkembangan Zhipu AI menandai dimulainya babak baru dalam “perang AI” global. Tak hanya sebagai persaingan teknologi, tetapi juga sebagai pertarungan geopolitik dan ekonomi antara dua kekuatan besar dunia. Dunia kini menantikan bagaimana model-model AI selanjutnya — baik dari Barat maupun Timur — akan membentuk masa depan peradaban manusia.

Baca juga: Pacu Jalur Masuk Festival Unggulan 2025, Menpar Janjikan Dukungan Promosi dan Fasilitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.