Rumah Sakit Arab Saudi Panja DPR Membangun Rumah Sakit Ketua Panitia Kerja Panja Biaya Haji Komisi DPR Abdul Wachid meminta
Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun rumah sakit di Arab Saudi yang dapat dimanfaatkan oleh jamaah haji asal Indonesia.
Langkah ini dinilai penting sebagai bagian dari peningkatan layanan kesehatan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
Ketua Panja menyampaikan bahwa kebutuhan rumah sakit ini semakin mendesak mengingat tingginya jumlah jemaah yang membutuhkan
perawatan medis selama musim haji.
Panja DPR Bangun Rumah Sakit Arab Saudi
“Saya dengar ini dari Kementerian Agama mempunyai tanah yang ada di Jeddah. Tanah itu untuk apa Pak? Itu mendingan tanah itu dijual
Pak untuk dibelikan lagi di sana untuk rumah sakit aja itu,” kata Wachid dalam rapat Panja Biaya Haji bersama Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Selain memanfaatkan tanah yang ada, Wachid menyampaikan pembangunan rumah sakit itu juga bisa dibantu dari dana nilai manfaat yang dikelola
oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Atau kalau beli enggak bisa, kontrak berapa tahun gitu, dibangun sekalian itu. Mendingan itu, dan nanti, kita ada BPKH nilai manfaat bisa kita membangun
untuk tiap tahun berapa, tiap tahun berapa, sambil nanti kita anggaran ke Kemenkes. Ini penting untuk umrah dan haji,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi itu bernilai penting bagi jamaah haji Indonesia karena selama ini mereka merasa
kurang nyaman apabila harus dirawat di rumah sakit dari Arab Saudi.
Ketidaknyamanan itu muncul di antaranya karena kesulitan berkomunikasi dengan petugas RS di Saudi “Karena terus terang, orang sakit itu tidak hanya
obat ya, tidak hanya rumah sakitnya sendiri, pelayanan itu penting, tidak bisa komunikasi juga jamaah.
Makanya, jamaah rata-rata yang sakit ditaruh di rumah sakit itu enggak mau. Tidak maunya kenapa? Ya bahasa Tarzan Mereka itu enggak ngerti Kalau kita
punya rumah sakit sendiri, yang medisnya tenaga kita, perawatnya tenaga kita, semua tenaga kita, nyaman,” kata dia menjelaskan.
Pada Haji 2025, keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama jamaah calon haji Indonesia direncanakan berlangsung pada 2 hingga 16 Mei 2025.