RI Bisa Jadi Destinasi Study Tour: Kaya Alam dan Budaya
Dalam beberapa tahun terakhir, tren study tour ke luar negeri semakin marak di kalangan pelajar Indonesia.
Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang, bahkan negara Eropa dan Australia menjadi tujuan utama untuk kegiatan belajar sambil berwisata.
Namun, di tengah euforia tersebut, penting untuk mengingat bahwa Indonesia juga memiliki potensi besar
sebagai tujuan study tour yang kaya nilai edukatif, budaya, dan lingkungan alam.
Indonesia bukan hanya rumah bagi lebih dari 17.000 pulau, tapi juga menjadi tempat bagi beragam budaya, bahasa, dan kekayaan hayati.
Jika dimaksimalkan, RI bisa menjadi laboratorium terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan peneliti dalam memahami kehidupan, sejarah, serta kelestarian alam.

Alam Indonesia Sebagai Laboratorium Hidup
Indonesia memiliki keragaman ekosistem yang sangat luas—dari hutan hujan tropis di Kalimantan dan Sumatera,
gunung berapi aktif di Jawa, hingga terumbu karang di Raja Ampat. Tempat-tempat ini tidak hanya indah secara visual
tetapi juga kaya akan nilai ilmiah. Para siswa bisa belajar tentang konservasi, perubahan iklim, hingga keanekaragaman hayati secara langsung di lapangan.
Misalnya, Taman Nasional Komodo bisa dijadikan lokasi study tour untuk pelajaran biologi, ekologi, dan pelestarian satwa langka.
Begitu juga dengan Kawah Ijen yang memperkenalkan fenomena alam seperti api biru dan penambangan belerang.
Semua ini bisa menjadi pembelajaran langsung yang jauh lebih menarik dibanding sekadar teori di ruang kelas.
Budaya Lokal sebagai Bahan Pembelajaran
Selain alam, budaya lokal Indonesia juga menyimpan kekayaan nilai yang luar biasa. Setiap daerah memiliki tradisi, bahasa, tarian, dan sistem sosial yang unik. Pelajar bisa mempelajari bagaimana nilai gotong royong, kearifan lokal, dan adat istiadat membentuk karakter masyarakat setempat.
Kegiatan study tour di Bali, misalnya, bisa mencakup pelajaran tentang upacara adat, arsitektur pura, dan sistem irigasi Subak yang telah diakui UNESCO.
Di Yogyakarta, siswa bisa belajar tentang sejarah kerajaan, batik, serta sastra Jawa. Bahkan di Papua, mereka bisa mempelajari kehidupan suku asli yang masih menjaga tradisi turun-temurun.
Edukasi Berbasis Pengalaman yang Bermakna
Studi menunjukkan bahwa belajar berbasis pengalaman atau experiential learning memberikan dampak yang lebih kuat pada pemahaman siswa.
Study tour di dalam negeri memungkinkan peserta merasakan langsung materi pembelajaran sambil mempererat hubungan sosial
meningkatkan empati, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Melibatkan siswa dalam kegiatan menanam mangrove, berdialog dengan masyarakat adat, atau membuat kerajinan lokal bisa menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan tanggung jawab sosial. Edukasi seperti ini sulit didapat melalui study tour ke luar negeri yang cenderung fokus pada pengalaman budaya asing.
Hemat Biaya, Tinggi Manfaat
Selain aspek pembelajaran, pertimbangan biaya juga penting. Study tour ke luar negeri membutuhkan dana besar, termasuk tiket pesawat
visa, akomodasi, dan konsumsi. Ini membuatnya tidak inklusif dan hanya bisa diakses oleh segelintir siswa dari keluarga mampu.
Sebaliknya, study tour di dalam negeri jauh lebih terjangkau. Sekolah bisa memilih tujuan lokal yang relevan dengan materi pelajaran dan tetap memberikan pengalaman yang kaya. Bahkan, kegiatan ini dapat memberdayakan ekonomi lokal melalui kerja sama dengan homestay, pemandu wisata, dan UMKM setempat.
Perlu Dukungan Kebijakan dan Inovasi
Agar Indonesia benar-benar bisa menjadi destinasi utama study tour, perlu dukungan konkret dari pemerintah, sekolah, dan pihak swasta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk merancang paket edukasi yang menarik, inklusif, dan relevan dengan kurikulum.
Di sisi lain, sekolah-sekolah juga perlu lebih kreatif dalam menyusun agenda study tour, tak hanya mengikuti tren luar negeri tetapi juga mengeksplorasi potensi daerah sekitar. Teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat tur virtual atau pendamping digital selama perjalanan.
Baca juga:China Tampilkan Kereta Cepat Yang Paling Kencang Di Dunia
Cintai Negeri Sendiri Lewat Belajar di Alam Terbuka
Menjadikan Indonesia sebagai destinasi study tour bukan hanya soal alternatif dari luar negeri, tapi juga sebagai wujud nyata kecintaan terhadap negeri sendiri.
Pelajar perlu dikenalkan bahwa pengetahuan tidak hanya bisa didapat dari luar, tapi juga dari tanah air yang kaya akan pelajaran kehidupan.
Dengan menggali potensi lokal, kita tidak hanya menghemat biaya, tapi juga menumbuhkan generasi
muda yang peduli, menghargai, dan siap melestarikan warisan Indonesia. Sudah saatnya menjadikan Indonesia sebagai kelas terbuka yang menyenangkan dan inspiratif untuk belajar.