Ragam Budaya Di Indonesia Bisa Menjadi Identitas Masyarakat Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa keanekaragaman budaya Indonesia seharusnya menjadi identitas nasional yang dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan lebih mengenal serta mengapresiasi warisan budaya yang dimiliki bangsa ini.
“Jangan sampai kita justru terasing dari budaya kita sendiri. Tugas kita saat ini adalah memastikan kebudayaan benar-benar meresap dalam kehidupan masyarakat,” ujar Menteri Kebudayaan, sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, dengan kembali menelusuri dan memahami akar budaya Indonesia, maka fondasi bangsa dapat semakin diperkuat. Terlebih, Indonesia bukan hanya sekadar negara yang merdeka pada abad ke-20, tetapi juga merupakan salah satu peradaban tertua di dunia yang telah meninggalkan banyak jejak historis dan budaya.
Ragam Budaya Di Indonesia Identitas Masyarakat
“Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Jika kita berbicara tentang kebudayaan dan sejarah peradaban, maka kita membahas Nusantara yang telah eksis sejak 1,8 juta tahun yang lalu, dengan berbagai peninggalan budaya seperti alat-alat kuno hingga lukisan purba,” jelasnya.
Budaya sebagai Soft Power dalam Diplomasi Internasional
Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan menekankan bahwa warisan budaya Indonesia tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga berpotensi besar dalam memainkan peran penting di kancah global sebagai soft power. Dengan memanfaatkan kebudayaan sebagai alat diplomasi, Indonesia dapat memperkuat posisi dan pengaruhnya dalam membangun perdamaian dunia.
“Budaya Indonesia memiliki kontribusi yang besar dalam membangun peradaban dunia. Jika kita mampu mengelola dan memperkenalkan kebudayaan kita dengan baik, maka hal ini akan menjadi instrumen diplomasi yang efektif untuk menciptakan hubungan internasional yang lebih harmonis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan turut memberikan apresiasi terhadap perayaan ulang tahun ke-41 Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) yang menghadirkan forum diskusi bertemakan diplomasi budaya untuk perdamaian dunia.
Menurutnya, diplomasi budaya merupakan pendekatan yang strategis dalam menghadapi berbagai tantangan global. Budaya, yang secara alami melekat dalam kehidupan masyarakat, dapat menjadi jembatan untuk membangun kesepahaman antarbangsa di tengah situasi dunia yang kerap diwarnai konflik.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif para alumni ISAFIS dalam mendukung upaya perdamaian melalui forum diskusi ini. Diplomasi budaya adalah jalur yang tepat, karena di satu sisi, konflik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika manusia, namun di sisi lain, kebudayaan dapat menjadi alat untuk menciptakan pemahaman dan harmoni antarbangsa,” ujarnya.
Kesimpulan
Sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan kebudayaannya sebagai identitas nasional yang kuat serta instrumen diplomasi internasional yang efektif. Melalui pemahaman dan pelestarian budaya, bangsa ini dapat memperkuat fondasi peradaban serta menciptakan dampak positif bagi dunia internasional.
Dengan adanya inisiatif-inisiatif strategis yang dilakukan oleh pemerintah serta kolaborasi lintas sektor, diharapkan kebudayaan Indonesia dapat semakin dikenal, dihargai, dan dimanfaatkan sebagai alat untuk menciptakan kesejahteraan serta perdamaian global.