P3JB Ancam Tempuh Jalur Politik dan Hukum jika Dedi Mulyadi Tak Revisi Larangan “Study Tour
Persatuan Pelajar dan Jamaah Belajar (P3JB) menyatakan sikap tegas terkait larangan kegiatan “Study Tour” yang diberlakukan oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
P3JB mengancam akan menempuh jalur politik dan hukum jika larangan tersebut tidak direvisi.
Langkah ini diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap membatasi hak belajar dan kebebasan siswa dalam mendapatkan pengalaman edukasi di luar kelas.
P3JB Ancam Tempuh Jalur Politik dan Hukum jika Dedi Mulyadi Tak Revisi Larangan “Study Tour”
Kebijakan larangan study tour yang diterapkan oleh pemerintah daerah Purwakarta mendapat banyak kritik dari pelajar dan organisasi pendidikan seperti P3JB.
Mereka menilai bahwa kegiatan study tour adalah bagian penting dalam proses pembelajaran yang tidak bisa digantikan hanya dengan kegiatan belajar di kelas.
Dengan study tour, siswa mendapatkan pengalaman langsung, wawasan baru, dan kesempatan untuk mengembangkan soft skill yang tidak didapatkan di ruang kelas.
P3JB menganggap larangan ini berpotensi menghambat kreativitas dan motivasi belajar siswa.
Mereka juga menyebut bahwa aturan tersebut kurang melibatkan aspirasi pelajar dalam proses pembentukan kebijakan.
Ancaman Jalur Politik dan Hukum Sebagai Upaya Perjuangan
Sebagai bentuk protes atas larangan tersebut, P3JB telah menyatakan siap untuk menempuh jalur politik dan hukum.
Secara politik, mereka akan menggalang dukungan masyarakat dan para pelajar untuk mendesak
pemerintah daerah agar melakukan revisi terhadap kebijakan larangan study tour.
Kampanye dan advokasi akan dilakukan agar suara pelajar dapat didengar dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Sementara itu, jalur hukum akan ditempuh apabila kebijakan tersebut dianggap melanggar hak-hak pelajar yang dijamin oleh undang-undang.
P3JB telah berencana untuk menggandeng lembaga hukum dan organisasi masyarakat sipil
guna mengajukan gugatan ke pengadilan jika upaya politik tidak membuahkan hasil.
Pentingnya Kegiatan Study Tour dalam Pendidikan
Kegiatan study tour selama ini sudah menjadi tradisi pendidikan yang sangat penting di Indonesia.
Study tour bukan hanya sekadar jalan-jalan, melainkan sebuah metode pembelajaran yang mampu memperkaya pengetahuan siswa secara praktis dan interaktif.
Melalui study tour, siswa dapat melihat langsung objek pembelajaran seperti museum, pabrik, tempat bersejarah, dan institusi pemerintah.
Pengalaman tersebut diyakini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan membangun karakter yang lebih terbuka dan kritis.
Selain itu, study tour juga membantu siswa untuk belajar bersosialisasi dan bekerja sama dalam kelompok, kemampuan yang sangat penting untuk masa depan mereka.
Respons Pemerintah dan Harapan Pelajar
Hingga saat ini, pemerintah daerah Purwakarta melalui Bupati Dedi Mulyadi belum memberikan pernyataan resmi mengenai ancaman dari P3JB.
Namun, banyak pihak berharap agar pemerintah dapat membuka dialog dan komunikasi yang lebih intens dengan para pelajar dan pemangku kepentingan terkait kebijakan ini.
P3JB dan pelajar lainnya berharap adanya revisi kebijakan yang memungkinkan kegiatan study tour tetap berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
Mereka meyakini bahwa dengan pengaturan yang baik, study tour bisa tetap dijalankan tanpa mengabaikan faktor keamanan di masa pandemi.
Kesimpulan: Keseimbangan antara Kebijakan dan Hak Pelajar
Kasus larangan study tour di Purwakarta ini menjadi contoh penting bagaimana sebuah kebijakan publik harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat
terutama kelompok yang terdampak langsung seperti pelajar. P3JB menunjukkan bahwa pelajar tidak hanya sebagai objek kebijakan, tetapi juga sebagai subjek yang berhak menyuarakan pendapat.
Upaya menempuh jalur politik dan hukum oleh P3JB menegaskan bahwa dialog dan revisi kebijakan sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan
menjaga kesehatan dan kebebasan belajar siswa. Semoga pemerintah dan pelajar dapat menemukan solusi yang terbaik demi masa depan pendidikan yang lebih baik.