Bakul Budaya FIB UI Gelar Festival Cap Go Meh Pada Tahun 2025 Bakul Budaya sukses menyelenggarakan Festival Cap Go Meh untuk pertama kalinya di Pelataran Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Depok, Jawa Barat, pada Rabu (12/2/2025). Acara ini menjadi bagian dari upaya komunitas dalam memperkenalkan kebudayaan Tionghoa kepada masyarakat luas.
Bakul Budaya sendiri merupakan komunitas yang didirikan oleh alumni FIB UI pada September 2022 dan secara rutin mengadakan berbagai kegiatan kebudayaan sepanjang tahun.
“Dalam perayaan kali ini, kami mengangkat kebudayaan Tionghoa dan bekerja sama dengan program studi (prodi) Sastra China UI. Kami ingin menggali lebih dalam makna perayaan Imlek serta Cap Go Meh,” ujar Ketua Umum Bakul Budaya, Dewi Fajar Marhaeni, saat ditemui pada Rabu (12/2/2025).
Bakul Budaya FIB UI Gelar Festival
Sebelumnya, komunitas ini telah menggelar perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2023 dan 2024. Namun, tahun ini, Bakul Budaya ingin memberikan wawasan lebih luas mengenai Cap Go Meh, sebuah perayaan yang menandai penutupan rangkaian Tahun Baru Imlek dan belum banyak diketahui oleh masyarakat secara mendalam.
Festival Cap Go Meh di FIB UI menghadirkan berbagai acara menarik, mulai dari diskusi dengan para pakar, peragaan busana tradisional, pertunjukan tari, pasar kuliner dan pakaian khas, hingga atraksi barongsai yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
“Dalam sesi diskusi nanti, para pembicara akan membahas perbedaan perayaan Imlek di China dan Indonesia, tradisi Cap Go Meh, serta makanan khas peranakan yang memiliki sejarah panjang dalam budaya Nusantara,” tambah Dewi.
Para pembicara dalam diskusi ini merupakan dosen dari prodi Sastra China UI yang memiliki keahlian dalam bidang akulturasi budaya China-Indonesia.
“Hasil dari proses akulturasi ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia. Kami ingin masyarakat semakin memahami dan menghargai keberagaman ini,” jelas Dewi.
Festival Cap Go Meh Tahun 2025
Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian adalah “Bakul Suara,” yang merupakan kelompok vokal termuda dari komunitas Bakul Budaya. Mereka tampil dengan membawakan lagu-lagu bertemakan budaya dan persatuan.
Dewi juga mengungkapkan bahwa acara yang dipersiapkan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan ini mendapatkan sambutan luar biasa dari berbagai kalangan.
“Kami melihat antusiasme yang sangat tinggi. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan area tambahan di sekitar panggung utama agar para tamu yang hadir tetap dapat menikmati acara dengan nyaman,” ujarnya.
Selain Festival Cap Go Meh, Bakul Budaya juga telah merancang berbagai acara lainnya sepanjang tahun, termasuk Festival Tari, Sedekah Hutan, dan peringatan Hari Tenun. Semua kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Melalui penyelenggaraan Festival Cap Go Meh, Bakul Budaya berharap masyarakat semakin memahami nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan warisan budaya Tionghoa. Dengan demikian, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah interaksi dan apresiasi bagi berbagai lapisan masyarakat terhadap keragaman budaya yang ada di tanah air.