Andre Onana di Eropa: 2 Final, 2 Kekalahan
Andre Onana, kiper asal Kamerun, merupakan salah satu nama besar di dunia sepak bola Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Keberaniannya di bawah mistar, kemampuan distribusi bola yang impresif, serta refleks cepat menjadikannya kiper yang menonjol di era modern. Namun, di balik kemampuan hebatnya, ada satu ironi yang terus membayangi karier Eropanya:
dua kali tampil di final kompetisi besar Eropa, dua kali pula ia harus menelan kekalahan.

Final Liga Champions 2019: Ajax vs Tottenham Hotspur
Momen paling menyakitkan pertama datang bersama Ajax Amsterdam di musim 2018/2019. Ajax, yang saat itu dianggap sebagai kuda hitam, tampil luar biasa dan berhasil menyingkirkan Real Madrid serta Juventus. Onana tampil solid di sepanjang kompetisi dan menjadi sosok penting dalam keberhasilan Ajax mencapai semifinal. Sayangnya, impian final Liga Champions pupus secara dramatis di tangan Tottenham Hotspur lewat gol Lucas Moura di menit akhir.
Meski bukan laga final, semifinal ini punya atmosfer dan bobot emosional layaknya laga puncak. Onana dan Ajax sudah satu kaki di final, tapi takdir berkata lain.
Final Liga Europa 2023: Inter Milan vs Sevilla
Setelah bergabung dengan Inter Milan, Onana kembali mendapatkan panggung besar di kompetisi Eropa.
Ia tampil gemilang dan membawa Inter mencapai final Liga Champions musim 2022/2023.
Di laga puncak, mereka menghadapi Manchester City—tim yang dominan di semua lini. Onana bermain sangat baik, bahkan membuat beberapa penyelamatan penting.
Namun, satu gol dari Rodri cukup untuk mengubur harapan Inter. Onana kembali harus puas menjadi runner-up di Eropa.
Baca juga:Makanan Berbahaya Bagi Kesehatan Jika Dimakan Mentah, Telur
Sisi Lain Sang Kiper
Meski dua kekalahan di laga penting Eropa menjadi noda dalam kariernya, Onana tetap mendapat pengakuan luas.
Ia membuktikan bahwa dirinya mampu tampil di level tertinggi dan menjadi bagian penting dari tim-tim besar.
Tekanan dan sorotan tak membuatnya runtuh—ia tetap konsisten dan berkembang.
Kini, dengan mengenakan seragam Manchester United, Onana masih memiliki kesempatan menulis ulang takdirnya di Eropa.
Dua final dan dua kekalahan bukan akhir cerita, tapi awal dari kebangkitan. Karena dalam sepak bola, kesempatan selalu datang bagi mereka yang terus bertahan.