Terapkan Perilaku Kesehatan Pernapasan Untuk Mencegah HMPV

Terapkan Perilaku Kesehatan Pernapasan

Terapkan Perilaku Kesehatan Pernapasan Untuk Mencegah HMPV Masyarakat harus menerapkan perilaku kesehatan pernapasan seperti teratur
mencuci tangan dan menerapkan etika saat batuk untuk mencegah tertular “Virus Human Metapneumovirus” (HMPV).

Gejala HMPV meliputi batuk, pilek, demam, hingga kesulitan bernapas pada kasus yang lebih parah. Pencegahan HMPV sangat penting untuk melindungi
kesehatan pernapasan, terutama di lingkungan dengan risiko tinggi penularan.

Salah satu langkah utama mencegah HMPV adalah menerapkan perilaku kesehatan pernapasan. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
selama 20 detik adalah kebiasaan yang efektif untuk mengurangi penyebaran virus.

Terapkan Perilaku Kesehatan Pernapasan

Waspada Virus HMPV dari Tiongkok: Gejala, Pencegahan, dan Situasi di Indonesia Saat Ini, Wajib Waspada - Jawa Pos

“Kita menghadapi HMPV sama dengan menghadapi peningkatan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),” kata Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi dari Universitas Indonesia Profesor Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi di Jakarta, Rabu

HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam dan sesak napas.

Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia. “Artinya perilaku kesehatan pernapasan (harus diterapkan
seperti cuci tangan, etika batuk,” ujar Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu.

Penularan HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.

Karena itu, demi mengurangi risiko tertular virus ini, masyarakat dapat menerapkan langkah-langkah preventif. Selain mencuci tangan teratur, juga menjaga
pola hidup sehat dan menggunakan masker di tempat umum.

“Mereka yang sakit jangan menulari orang lain, misalnya, menggunakan masker dan menghindari kerumunan,” kata Tjandra.

Tjandra menegaskan, infeksi HMPV berbeda dengan COVID-19. Kendati memiliki gejala serupa seperti batuk, demam sesak dan nyeri dada.

“Perlu diketahui semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu. Tidak tepat kalau kita terlalu cepat mengorelasikan kenaikan kasus HMPV ini
dengan COVID-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” ujar dia.

Terkait HMPV yang dilaporkan telah ditemukan di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik.

Dia mengatakan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponnya dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.