BNI Sponsori Kejuaraan Pacuan Kuda di Yogyakarta, Dukung Olahraga dan Pariwisata
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sektor olahraga dan pariwisata tanah air. Kali ini, BNI tampil sebagai sponsor utama dalam penyelenggaraan Kejuaraan Pacuan Kuda Nasional yang digelar di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta pada April 2025.
Ajang ini diikuti oleh puluhan kontingen dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, hingga Papua. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang adu kecepatan kuda dan ketangkasan joki, tetapi juga menjadi peristiwa budaya dan atraksi pariwisata unggulan yang mempertemukan pecinta olahraga berkuda dan wisatawan dalam satu panggung.

Komitmen BNI dalam Mendukung Olahraga Tradisional
Dalam sambutannya, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa keterlibatan BNI sebagai sponsor merupakan bagian dari misi perusahaan
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui olahraga dan ekonomi lokal.
“Pacuan kuda bukan hanya olahraga, tapi juga bagian dari budaya Indonesia. Dengan mendukung ajang seperti ini, kami berharap
bisa memperkuat ekosistem olahraga nasional sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata berbasis komunitas,” ujar Royke.
BNI secara aktif mendukung berbagai cabang olahraga, mulai dari bulu tangkis, golf, e-sports, hingga olahraga tradisional seperti
pencak silat dan pacuan kuda. Bentuk dukungan yang diberikan bukan hanya bersifat finansial, tapi juga meliputi program literasi keuangan, promosi digital UMKM lokal, dan layanan perbankan berbasis digital di area acara.
Kejuaraan Bergengsi yang Menarik Ribuan Pengunjung
Kejuaraan Pacuan Kuda di Yogyakarta tahun ini mencatat antusiasme luar biasa. Tercatat lebih dari 30.000 pengunjung memadati arena selama dua hari penyelenggaraan. Tidak hanya masyarakat lokal, banyak wisatawan dari luar kota yang hadir untuk menyaksikan atraksi kuda balap yang langka ditemukan di kota besar.
Beberapa kategori lomba yang dipertandingkan antara lain:
-
Kelas 1.400 meter untuk kuda lokal
-
Kelas 1.600 meter untuk kuda unggulan nasional
-
Kategori joki muda berprestasi
-
Lomba kuda hias tradisional
-
Festival seni rakyat dan bazar UMKM
Ajang ini menjadi ruang kolaborasi antara dunia olahraga, komunitas pecinta kuda, pelaku seni budaya, dan pelaku ekonomi kreatif.
Baca juga:Radar Polisi Tangkap Jejak ‘Kaka’, Pengatur Sabu di Pusat Hunian PIK
Kolaborasi Pemerintah Daerah dan BNI
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut baik kolaborasi BNI dalam mendukung kegiatan keolahragaan yang mengangkat budaya lokal.
Dalam pidatonya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyampaikan bahwa pacuan kuda telah menjadi bagian dari sejarah panjang Kesultanan Yogyakarta.
“Dukungan BNI membuktikan bahwa korporasi bisa turut serta melestarikan budaya bangsa, sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat melalui pariwisata berbasis event,” ujar Sri Sultan.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa kemitraan antara sektor swasta, komunitas, dan pemerintah bisa melahirkan dampak positif lintas sektor: dari olahraga, budaya, hingga ekonomi.
Potensi Ekonomi dan Pariwisata yang Terdorong
Penyelenggaraan pacuan kuda berskala nasional terbukti memberikan multiplier effect ekonomi lokal, terutama di sektor perhotelan, kuliner, transportasi, dan kerajinan tangan.
Para pelaku UMKM yang terlibat dalam bazar mencatat kenaikan penjualan hingga 200% dibanding hari biasa.
BNI juga memfasilitasi penggunaan QRIS dan layanan perbankan digital di seluruh area acara, guna mendukung gerakan transaksi non-tunai serta mendigitalisasi UMKM lokal.
Tak hanya itu, booth BNI menyediakan edukasi literasi keuangan, pembukaan rekening digital, dan promosi produk pinjaman mikro berbunga rendah.
Ini menjadi bagian dari upaya mendorong inklusivitas keuangan di sektor informal dan komunitas desa wisata.
Edukasi dan Regenerasi Joki Muda
Selain aspek kompetisi, Kejuaraan Pacuan Kuda juga menjadi ajang untuk melahirkan joki-joki muda berbakat.
BNI bersama komunitas berkuda nasional menyelenggarakan pelatihan singkat untuk anak-anak dan remaja mengenai dasar-dasar berkuda, perawatan kuda, serta teknik pacuan yang aman.
Program ini bertujuan untuk menciptakan regenerasi atlet berkuda yang selama ini belum banyak terekspos di media nasional.
Sejumlah joki muda dari NTB dan Sumatera Barat menunjukkan performa luar biasa dan mendapat sorotan dalam kejuaraan kali ini.
Menjadi Agenda Tahunan Nasional
Melihat kesuksesan penyelenggaraan tahun ini, panitia dan pemerintah daerah menyepakati bahwa Kejuaraan Pacuan Kuda Yogyakarta akan menjadi agenda tahunan nasional, dan BNI diharapkan kembali menjadi sponsor tetap.
Dengan format baru yang lebih modern namun tetap menghargai kearifan lokal, kejuaraan ini akan ditingkatkan levelnya sebagai bagian dari kalender pariwisata olahraga (sport tourism) yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
BNI dan Pilar Tanggung Jawab Sosial
Keterlibatan BNI dalam mendukung pacuan kuda tidak lepas dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Dukungan terhadap olahraga dan pariwisata diposisikan sebagai bagian dari pilar pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.
BNI juga menjalin kemitraan dengan berbagai komunitas berkuda dan kelompok tani peternak kuda di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta
termasuk melalui program pembiayaan mikro ternak dan pendampingan koperasi.
Dengan pendekatan holistik, BNI tidak hanya mendanai acara, tetapi juga membangun ekosistem berkelanjutan di sekitarnya.
Penutup: Sinergi Olahraga, Budaya, dan Ekonomi Lokal
Keterlibatan BNI dalam Kejuaraan Pacuan Kuda di Yogyakarta menjadi contoh bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak nyata.
Di satu sisi, olahraga berkuda dilestarikan dan dikembangkan, sementara di sisi lain, pariwisata dan ekonomi lokal ikut terdorong.
Inisiatif seperti ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi korporasi lain untuk berkontribusi aktif dalam
pembangunan berbasis komunitas dan budaya. Pacuan kuda tidak hanya sekadar ajang lomba, tetapi juga simbol kekuatan warisan budaya yang menyatukan masyarakat dalam semangat sportivitas dan kebersamaan.