Bangun Industri Budaya Diindonesia Fadli Zon Ajak Investor Qatar turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bertajuk Indonesia–Qatar CEO Forum yang berlangsung pada Minggu, 13 April 2025.
Dalam diskusi tingkat tinggi tersebut, Fadli Zon menekankan pentingnya peran budaya dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional serta sebagai instrumen strategis dalam memperkuat kerja sama internasional, khususnya dengan negara-negara mitra seperti Qatar.
Forum yang mempertemukan pemangku kebijakan, pelaku usaha, serta tokoh budaya dari kedua negara ini menjadi ruang dialog untuk menggali potensi investasi dan kerja sama konkret dalam bidang kebudayaan dan industri kreatif yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki tekad kuat untuk menjadikan sektor kebudayaan sebagai bagian integral dalam strategi pembangunan nasional. Menurutnya, kebudayaan tidak hanya berfungsi sebagai warisan sejarah dan identitas bangsa, melainkan juga sebagai sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi.
Bangun Industri Budaya Diindonesia Strategi Ekonomi
“Melalui pengembangan industri kreatif berbasis budaya, kita tidak hanya mempertahankan nilai-nilai luhur peradaban, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memperluas kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fadli.
Fadli Zon juga menyoroti pentingnya proses hilirisasi budaya—sebuah konsep yang mengacu pada pemanfaatan potensi budaya menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi. Ia menilai bahwa strategi hilirisasi budaya harus menjadi bagian dari kebijakan nasional untuk menciptakan sistem yang mendukung pelestarian sekaligus produktivitas ekonomi.
“Budaya memiliki peran strategis dalam membentuk narasi bangsa dan citra global Indonesia. Oleh karena itu, pengolahan budaya secara berkelanjutan melalui pendekatan industri kreatif adalah langkah yang dapat menjembatani antara pelestarian dan pembangunan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Chairperson of Qatar Museums, Sheikha Mayassa Al Thani, juga mengemukakan pandangan senada mengenai pentingnya the power of culture atau kekuatan budaya sebagai motor penggerak ekonomi baru. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi tidak semata-mata ditentukan oleh infrastruktur fisik, namun juga oleh kemampuan suatu bangsa dalam mengelola aset budaya dan menjadikannya kekuatan diplomatik dan ekonomi.
Kolaborasi Bilateral di Bidang Perfilman dan Museum
Lebih lanjut, Fadli Zon membuka peluang kolaborasi konkret antara Indonesia dan Qatar di sektor-sektor budaya yang bersinggungan langsung dengan ekonomi kreatif, seperti perfilman, pembangunan museum, dan pengelolaan situs sejarah. Ia menyebut bahwa pengembangan industri perfilman dapat menjadi media diplomasi budaya yang sangat efektif dalam menjangkau masyarakat global dan memperkenalkan kekayaan sejarah serta nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
“Melalui forum ini, kami mengundang pihak Qatar untuk bersama-sama menjajaki potensi investasi di sektor perfilman, pembangunan museum, serta pengembangan destinasi wisata budaya yang berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara,” kata Fadli.
Indonesia, lanjutnya, memiliki rekam jejak budaya yang sangat panjang dan beragam, mulai dari peninggalan zaman prasejarah hingga fenomena budaya kontemporer seperti musik pop, sinema digital, dan karya seni visual yang digandrungi generasi muda.
Tindak Lanjut Diplomasi Budaya di Turki
Sebelumnya, Fadli Zon juga turut serta dalam kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Turki pada Kamis, 10 April 2025. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan pidato di hadapan Ketua Parlemen Turki, Yang Mulia Numan Kurtulmus, dan para anggota Grand National Assembly of Turkiye.
Fadli mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo dalam pidatonya menekankan pentingnya memperkuat solidaritas global antarnegara dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin multipolar. Khususnya, ia menyoroti pentingnya dukungan nyata bagi rakyat Palestina yang hingga kini masih mengalami penderitaan akibat konflik berkepanjangan.
“Presiden secara tegas mengkritik sikap negara-negara besar yang memilih diam atas tragedi kemanusiaan di Gaza. Indonesia dan Turki memiliki pandangan yang sejalan dalam mendukung kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina,” ujar Fadli.
Kunjungan tersebut juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral di bidang kebudayaan.
Hadir dalam Forum Strategis
Dalam forum Indonesia–Qatar CEO Forum, turut hadir beberapa tokoh penting lainnya yang turut mendampingi Presiden Prabowo, di antaranya Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Ketua Dewan Penasehat KADIN Hashim Djojohadikusumo, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan bahwa forum ini tidak sekadar menjadi ruang diskusi, namun juga menjadi langkah awal dari realisasi berbagai kerja sama konkret yang melibatkan sektor swasta dan pemerintah dari kedua negara.
Dengan berbagai agenda diplomasi budaya dan investasi di sektor industri kreatif, Pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa pembangunan nasional kini semakin diarahkan pada pemanfaatan kekayaan budaya sebagai sumber daya strategis dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat ketahanan ekonomi berbasis nilai-nilai luhur bangsa.
Baca Juga : Lima Festival Budaya Diindonesia Yang Kini Menarik Banyak Turis